Thursday, October 25, 2018

Acom Talamburang - Senja

Kita pernah berjuang bersama
Menghabiskan malam bertukar cerita
Namun entah kesalahanku yang mana
Kau berubah tak seperti biasanya

Lalu ku berfikir mengapa engkau pergi
Haruskah berakhir tinggal aku sendiri
Hingga senja datang ku masih berdiri menunggu disini
Jika harus pulang ku ingin ke hatimu

Mengapa hingga senja bertemu senja
Kau tak jua datang temui ku disana
Jika perpisahan untukmu segalanya
Sekali saja walau tuk ucapkan kata pisah

Apa yang harus aku buat agar sakit sembuh
Ketika kau hilang saat rasa ini tumbuh
Haruskah ku tetap menunggu disini?
Atau ku hilang tuk hapuskan kisah indah ini?
Aku hanya butuh rumah tuk kembali pulang
Menikmati senja, sambil berpegang tangan
Sekali saja datang lagi tuk temui aku
Agar senja ini dapat ku tulis dalam buku

Lalu ku berfikir mengapa engkau pergi
Haruskah berakhir tinggal aku sendiri
Hingga senja datang ku masih berdiri menunggu disini
Jika harus pulang ku ingin ke hatimu

Mengapa hingga senja bertemu senja
Kau tak jua datang temui ku disana
Jika perpisahan untukmu segalanya
Sekali saja walau tuk ucapkan kata pisah

Mengapa hingga senja bertemu senja
Kau tak jua datang temui ku disana
Jika perpisahan untukmu segalanya
Sekali saja walau tuk ucapkan kata pisah

Monday, August 27, 2018

Acom Talamburang - Untuk Melupakanmu

Engkau telah putuskan pergi menjauh tinggalkan diriku
Saat ku meminta untuk bersandar di bahumu
Haruskah ku terus bertahan sendiri terus merindukanmu
Saat kau terus yakinkan aku untuk melupakanmu

Salahkah jika ego dalam hati ini meminta
Kau dapatkan jalan agar takkan ada air mata
Mungkin cukup mungkin memang baiknya begini
Kamu tau namun kau menolak untuk pahami

Ini hanya rasa yang patah
Antara ku dan harap yang tidak berarah
Sebab soap perasaan diantara kita mungkin beda
Ku yang terlalu larut pada rasamu yang buta

Dan jika memang ini titik
Engkau harus hilang titik
Bahagiaku padamu hingga ia tak lagi terang
Sebab rasa kalahkan ku dalam jalan tuk kembali dari perihku

Sebab akhir ini engkau yang pilih
Mohon maaf ku terpaku pada egoku
Mungkin aksara juga tolak jika ku begitu
Sebab ini bukan bagaimana kan berakhir
Namun sebab aku salah saat awal rasa ku hadir

Engkau telah putuskan pergi menjauh tinggalkan diriku
Saat ku meminta untuk bersandar di bahumu
Haruskah ku terus bertahan sendiri terus merindukanmu
Saat kau terus yakinkan aku untuk melupakanmu

Dan ini mungkin kehendak semesta yang jatuhkanku padamu
Agar aku paham bahwa rasa patahnya hati
Begitu tak cukup jika berakhir dengan bahagia
Walau perih yang membuat hati tau rasanya luka

Jatuhku padamu bukan kesalahan
Karna hatiku terlatih pada patahku bertahan
Lalu jika memang akhirnya alur kita henti di tengah jalan
Ku nikmati segala duka lupa saja

Jika nanti akan terjadi karma karna ikhlas segala rasaku
Biar jiwa tak terima
Aku mungkin hanya butuh waktu tuk kembalikan
Sekian banyak air mata yang kini tak tertahan

Ku pastikan walau perih akan akan aku pastikan
Akhir dimana bayangku terakhir dapat kau temukan
Langit kita sebenarnya beri kan jalan
Namun kau pergi tak bertanya sebab apa ku bertahan

Semua cerita kenangan tentangmu
Ingin secepatnya kulupakan jua
Semua cerita kenangan tentangmu
Lebih baik ku ikhlaskan jua

Engkau telah putuskan pergi menjauh tinggalkan diriku
Saat ku meminta untuk bersandar di bahumu
Haruskah ku terus bertahan sendiri terus merindukanmu
Saat kau terus yakinkan aku untuk melupakanmu

Acom Talamburang Natasha Tuahuns - Itu Aku

Bukan kali ini saja
Ku rasakan hal yang sama
Setiap kali kita bertatap
Selalu di tempat yang sama

Sore itu ...
Ku mencoba beranikan diri
Tuk sekedar ...
Menyapamu yang sedang menepi sendiri

Karna ada ...
Seseorang di hidupmu
Yang selalu merindukanmu
Ingin ada di dekatmu

Malam itu ...
Dia tepat di belakangmu
Dengan segudang rindu
Sejujurnya itu aku

Sore itu ...
Ku mencoba beranikan diri
Tuk sekedar ...
Menyapamu yang sedang menepi sendiri

Karna ada ...
Seseorang di hidupmu
Yang selalu merindukanmu
Ingin ada di dekatmu

Malam itu ...
Dia tepat di belakangmu
Dengan segudang rindu
Sejujurnya itu aku

Karna ada ...
Seseorang di hidupmu
Yang selalu merindukanmu
Ingin ada di dekatmu

Malam itu ...
Dia tepat di belakangmu
Dengan segudang rindu
Sejujurnya itu aku

Acom Talamburang feat Novhany Lade - Harapan

Cahaya bintang menyinari
Impian dalam hati takkan pernah mati
Seperti mengejar matahari
Terus ku berlari capai setiap mimpi

Ku tatap matahari saat diriku sendiri
Melihat kembali masa lalu yang kelam dalam diri
Pilu sembilu menyayat jiwa tak bisa ku berlari
Hanya terdiam dapatkah ku akhiri

Memohon doa pada Sang Kuasa
Agar suatu hari diberikan bahagia
Terasa damai saat diberikan pencerahan
Jalan hidupku yang liku kini tak terabaikan

Buka lembaran baru bangkit dari masa lalu
Menata kembali setiap jengkal jejak hitam hatiku
Semua telah berubah semua telah jauh pergi
Walau kisah itu tetap ada dalam memori

Ku sadar ku bukan manusia yang sempurna
Selalu ada kesalahan saat jauh melangkah
Namun ku pakai sebagai acuan jalan hidup
Agar ku dapat belajar dari setiap kesalahanku

Cahaya bintang menyinari
Impian dalam hati takkan pernah mati
Seperti mengejar matahari
Terus ku berlari capai setiap mimpi

Kemarin aku pergi jauh berjalan kaki
Mencari jati diri agar kelak kuat hati
Tak pakai alas kaki panas terik matahari
Sampai malam hari jalan masih ku telusuri

Ku ingin hidup baru tanpa tunggu tahun baru
Ku tak ingin layu saat masalah jadi satu
Mungkin aku dewasa bila datang masalah
Namun tak sampai sempurna seperti yang orang kira

Kadang-kadang aku jatuh terlalu jauh
Sendiri bangkit dengan jalan yang ku mau
Setiap belokan pasti ada tanda tanya
Dengan doa kaki siap untuk pergi melangkah

Kini langkah menjadi maka dan makna
Impian harapan buat sebagai senjata
Bila kemarin itu buat masa lalu
Hari ini besok harus jadi yang ku mau

Cahaya bintang menyinari
Impian dalam hati takkan pernah mati
Seperti mengejar matahari
Terus ku berlari capai setiap mimpi

Cahaya bintang menyinari
Impian dalam hati takkan pernah mati
Seperti mengejar matahari
Terus ku berlari capai setiap mimpi

Saturday, August 25, 2018

Acom Talamburang - Melepaskanmu

Awan gelap telah membunuhmu
Merenggut kau dari hidupku
Aku menangis menunggumu
Dalam lautan kau membisu

Lihatlah dunia berduka
Semua menundukan muka
Mungkin.. Ikhlas saja yang ku bisa
Melepaskanmu pulang ke surga

Kau alasan ku kembali dari
Mengejar mimpi-mimpi yang belum pasti
Kau harapan dalam ruang
Masa depan ku berjuang
Hingga tiba hari dimana kau telah berpulang
Kenapa ku harus menahan tangis ini
Bukan luka tapi sumpah ku tak bisa hidup hari ini
Tidak tahu esok lusa atau nanti
Kenangan kita masih lekat dalam memori

Kau tempat dimana ku berpulang dari rindu
Tempat ku bersandar tuliskan syair dalam lagu
Semua berubah saat senyummu menghilang
Kini kau tak lagi hadir menjelang senja berubah jingga
Saat awan hitam dan dunia berduka
Aku rapuh ragaku kaku tanpamu kasih
Belum sempat ku ucapkan terima kasih

Awan gelap telah membunuhmu
Merenggut kau dari hidupku
Aku menangis menunggumu
Dalam lautan kau membisu

Lihatlah dunia berduka
Semua menundukan muka
Mungkin.. Ikhlas saja yang ku bisa
Melepaskanmu pulang ke surga

Walau masih membekas harummu melekat
Masih teringat hadirmu begitu singkat
Bagai musim gugur dan kekeringan
Ku belum sempat akur dengan kebisingan
Tapi ku tau dunia kita telah berbeda
Walau ku mau dalam fikir kau tetap ada
Meskiku menolak lupa dan bersumpah
Tapi alam pun bersorak bisikan aku tuk mengalah
Bahkan awan pun berikan ku gambaran
Hitam yang hilang saat hujan mereda
Berganti matahari datang menawarkan
Semangat harapan agar kugantikan gundah
Hingga perahu ini ku lepas hanyut terbawa angin
Berisi kenangan yang membekas dalam batin
Ku tau ikhlas ini buat kau terhempas
Terbang menuju langit kini awanmu kulepas

Awan gelap telah membunuhmu
Merenggut kau dari hidupku
Aku menangis menunggumu
Dalam lautan kau membisu

Lihatlah dunia berduka
Semua menundukan muka
Mungkin.. Ikhlas saja yang ku bisa
Melepaskanmu pulang ke surga

Acom Talamburang feat Juna Putuhena - Pagi

Aku menunggu pagi itu datang kembali
Tuk hapus sesal di hati
Dan ku akan pergi dari masa lalu
Saat malam telah berlalu

Saat pagi hati berdiam riang
Tidak lagi ada kelam tangisan
Hentikan keluh kesah disaat malam
Sambut pagi dunia dengan ucapan salam

Wangi embun membasah
Harmoni kicau terasa
Indah apa lagi yang aku bisa dustakan
Jika dengan pagi semua sedih dapat aku lupakan

Pukul dua sudah aku masih menunggu
Tulis lirik atur tempo ku buat lagu
Bukan lagu sedih hanya pembangkit motivasi
Dan dedikasi isi puisi aku beraksi

Awali saja pagimu dengan senyuman
Bukan merajuk, bukan tangisan
Selik dan penat saat matahari terbit
Merah jingga ini hapuskan sakit yang pahit

Aku menunggu pagi itu datang kembali
Tuk hapus sesal di hati
Dan ku akan pergi dari masa lalu
Saat malam telah berlalu

Aku pada malam dan sendu
Hati dan pikiran beradu
Aku diam dalam heningnya waktu
Hingga fajar tiba jingga membantu

Konspirasiku menyatu dengan pena
Coret luka masa lalu dan dilema
Hingga tiba inspirasi penuh warna
Habis gelap terbit terang pagi pun menjelma

I still be waiting for the spirit in the morning
When I have new dream of my life for beginning
I trust the sunshine give a hope motivation
Forget the past there will new inspiration

Sensation.. Like I was born again
Like I reset of memory in my brain
Because the morning like the rain after down
So let it pass let's move on and it's gone

Aku menunggu pagi itu datang kembali
Tuk hapus sesal di hati
Dan ku akan pergi dari masa lalu
Saat malam telah berlalu

Aku menunggu pagi itu datang kembali
Tuk hapus sesal di hati
Dan ku akan pergi dari masa lalu
Saat malam telah berlalu

Monday, May 21, 2018

Acom Talamburang - Sayap-Sayap Patah

Karena aku tlah terbiasa
Terbang dengan sayap-sayap patah penuh luka
Bahkan dalam gelapnya malam
Bintang tertawakan apa yang aku impikan

Seandainya kau tau
Dalamnya luka yang kau beri untukku
Seandainya kau tau
Sayapku tak lagi bisa seperti yang dulu

Oh ada tinta ku lihat dicerita
Kau berikan noda dan kau remukan asa
Mahkota di kepala kau gores dengan amarah
Tatap ku berdiri dan tuju kelain arah
Sejak kau ratu kau selalu buatku patuh
Lain dahulu sekarang ku diam layak batu
Sejak puisi kau berhenti membaca
Nomor satu bukan alasan tuk selalu berkaca-kaca
Dan daun tak bergerak biarpun satu
Saat ku tau ada yang hadir lengkapi rusukmu
Aku kan datang dihari kau bahagia
Bersalaman dengan dia
Jangan tanya kenapa ku tunjukan muka karna
Ku pejamkan kedua mata ku sangka hanya mimpi
Tidur tak terlena siang dan malam aku ratapi
Cepat sebelum mekar kau bunga yang terlelai
Hingga akhirnya ku anggap ujianku telah usai

Karena aku tlah terbiasa
Terbang dengan sayap-sayap patah penuh luka
Bahkan dalam gelapnya malam
Bintang tertawakan apa yang aku impikan

Seandainya kau tau
Dalamnya luka yang kau beri untukku
Seandainya kau tau
Sayapku tak lagi bisa seperti yang dulu

Mungkin perih cinta telah mengambil panahnya
Dia mengutuk kita di dalam banyak tanya
Ku berlayar dengan sampan tanpa dayung
Ku membasah bersama hujan hilanglah arti payung
Taukah aku berkawan dengan jam dua pagi
Ketika kau lepas dan hanya ada secangkir kopi
Taukah kenapa tak ku suka matahari
Yang slalu ingatkanmu tentang cara menyapa hari
Hari ini masih takkan aku membual
Dengarkan dengan fasih dan dengar yang ku sangkal
Tetap tersenyum walau tempat kita berbeda
Panjatkan do'a disitu aku akan ada
Jangan pernah bersedih jangan lupa bahagia
Do'a tulus tlah ku tulis untukmu dengan dia
Di dalam kertas putih bertinta cair bening
Untukmu dengan dia dari jemari yang dingin

Cobalah kau fahami
Mengapa terus aku menunggu pagi
Untuk kali ini saja
Disepertiga malam rasakan apa yang ku rasa

Karena aku tlah terbiasa
Terbang dengan sayap-sayap patah penuh luka
Bahkan dalam gelapnya malam
Bintang tertawakan apa yang aku impikan

Seandainya kau tau
Dalamnya luka yang kau beri untukku
Seandainya kau tau
Sayapku tak lagi bisa seperti yang dulu